09.57
Sebelumnya Gue mau minta maaf kalo udah beberapa postingan Gue –lebih dari satu- memuat tentang, lagi-lagi dan lagi, seseorang bernama Prasatyanti. Yaa maklum ajadeh, namanya juga Gue, Cuma anak kecil yang lagi punya pandangan positif sama orang lain yang Gue anggap dia punya banyak hal baik yang ga bisa Gue bandingin kepada diri Gue karena itu bener-bener kejauhan. Dan semoga aja kalian ga bosen bacanya jikalau nanti Gue posting lagi cerita Gue tentang beliau J
Naaah~ Gue punya cerita lagi tentang dia. Jadi itu kejadiannya hari Jum’at kemarin, tepatnya tanggal 16 bulan September tahun 2011. Waktu itu jam pulang sekolah, MPK membutuhkan dia untuk minta informasi atau pembelajaran soal Proposal dikarenakan ia dulu adalah seorang Sekertaris MPK periode 2010-2011. Kemudian ketua MPK yang sekarang menjabat menawarkan siapa yang mau ngejemput dia dari kelasnya, XII IPS 3, untuk ke lokasi dimana kita duduk sekarang, yaitu didepan kelas XII IPA 3. Dan dengan 3S (Sangat Senang Sekali) Gue menawarkan diri Gue untuk melaksanakan tugas itu.
Yes
Kata itu tepat banget buat menggambarkan suasana hati Gue dikala itu. Berjalan dengan cepat, Gue menuju kelasnya. Ketika Gue buka pintu kelasnya, yang Gue kira biasanya hanya akan ada dia dan beberapa temannya, ternyata Gue salah. Disitu juga duduk seorang guru, BU HETTY! Tapi tenang aja, itu Bu Hetty Bahasa Inggris –salah satu guru favorit Gue- bukan Bu Hetty Biologi, guru tersangar seantero SMANSA. Eh tapi ga disangka (re: sebelumnya bukannya Gue sombong yaa, tapinya Bu Hetty Bahasa Inggris ini emang kenal Gue dalam artian karena Gue sering bertanya dan menjawab pertanyaan Beliau) saat Gue mematung di depan pintu kelas, Ibu Guru malah menyambut Gue dengan seneng banget dan menyuruh Gue masuk untuk duduk disamping dia dan ikut menilai. Menilai? Iya, karena teh Anti ternyata lagi praktek bahasa Inggris! Pokoknya dia bilang sesuatu dalam bahasa inggris dengan berbisik pada Gue yang artinya
liat ini, pelajaran juga buat nanti kamu kelas 3. Sekalian bantu ibu nilai ya.
Gue gatau apakah memang yang dibutuhkan Ibu guru itu dari Gue bener-bener penilaian untuk mereka atau justru Beliau ingin menguji kemampuan Gue. Tapi Gue rasa option yang kedua pasti lebih bener.
Kemudian dimulailah drama bahasa inggris teh Anti beserta ketiga temannya. Gue menyaksikan dengan seksama dari awal sampe akhir. Dan bertambah lagi penilaian dari Gue untuk teh Anti karena pelafalannya dan intonasinya emang bagus. BANGET! Whoa, nambah minder aja Gue inimah. Jadi ceritanya dia jadi kayak teller bank gitu. Kan teller biasanya banyak banget ngomong tuuh, yaa walaupun pas drama kakinya ga bisa diem a.k.a injek-injek bumi terus karena Gue tau dia pasti nervous banget dan kalo Gue jadi dia pun mungkin Gue akan melakukan hal yang sama, tapi hal itu ga terlalu penting karena udah ketutupan sama sisi positifnya. Dan.. lalu sesaat sebelum drama usai, Ibu guru bisik-bisik nanya ke Gue katanya apa yang kurang dari drama ini dalam bahasa inggris. Terus Gue bilang. And then pas drama usai giliran Ibu guru itu yang menilai semua.
“ok, ini semua akhirnyaa selesaii” dalam hati Gue.
Terakhir sebelum 4 orang ‘siswa’ di kelas tersebut salim sama Ibu guru karena beliau mau pulang, Ibu guru tersebut nanya ke Gue.
“eh iya Widya, kamu teh ada apa ke sini?”
“engga Bu, tadinya mah Cuma mau manggil teh Anti doang.”
“oooh.. hahaha, ibu kirain apaan. Maafin ya malah disuruh masuk ke dalam, mana lama lagi ya!”
“iya gapapa atuh Bu. Hehe”
Dan kemudian karena penasaran, dan Gue emang orangnya suka jail, Gue liat teh Anti sambil senyum ngejekin. Eh dia malah senyum tapi matanya berkaca-kaca. Ah ga ngerti dah Gue. Itumah emang udah berkaca-kaca dari pas dia drama. Lalu kemudian Gue berjalan sama Bu guru kearah pintu keluar. Kakak kelas yang tentu saja temannya membereskan kursi-kursi. Sesampainya diluar, ga disangka banget, Ibu guru bilang ke Gue.
“Wid, kamu kan udah bagus bahasa inggrisnya. Nah untuk lebih bagusnya, coba kamu belajar bareng sama Prasatyanti itu ya. Biar tambah bagus!”
JLEB!
Itu nusuk banget di hati Gue. Bener-bener nusuk. Seolah-olah.. gimana ya.. susah buat jelasinnya. Ya mungkin beberapa dari kalian ada yang bisa ngertiin perasaan Gue dikala itu.
“iya Bu, udah pasti itumah. Jelas aja atuh Bu, kan dia mah udah kelas 3 Bu, sayamah masih kelas 2..”
“iya.. tapi untuk lebih bagusnya kan ada baiknya kamu belajar sama dia. Siapa tau aja nanti malah bisa lebih pinter dari dia? Iya kan?”
“iya juga sih Bu..”
Dan sebagainya. Banyak percakapan yang kemudian menceritakan teteh yang rumahnya di dekat PDAM itu. Yang menambah poin-poin nilai terhadap dirinya dari Gue. Setelah percakapan usai, guepun kembali ke dia dan kita sama-sama ke kelas XII IPA 3. Ditengah jalan..
“teh, tadi bagus banget tau”
“apanya?”
“atuh dramanya.”
Dia Cuma tersenyum. Dan kemudian malah nanya tentang MPK. Haha, mikirin hal itu sekarang Gue malah jadi ikut tersenyum. Apa lagi ya.. mmmmmm.. ya pokoknya gitu aja ceritanya. Ehiya dulu Gue juga pernah ke rumahnya. Gue udah lupa kapan tepatnya, tapi Gue inget ketika waktu itu Gue kesana niatnya mau ngambil arsip-arsip MPK. Terus di rumahnya Gue disuguhun batu. Batu kaya yang di akuarium itu loh! Iya, yang warna-warni. Ehtapi tunggu dulu! Pada awalnya emang Gue kira itu Cuma batu dalam toples buat ngejailin, tetapi ternyata itu coklat berbentuk batu. Haha, Gue jadi penasaran gimana bikinnya. Ntar ah Gue mau bikin di rumah.
There’s so many storys that maybe would happen again. And it’s always about her. But I really wish, that someday.. there’s someone who stares at me like the way I stares at her. Yeah you know what I mean..
And I wish, that will be happen when I’ve found who I am deeply.
That’s it..
11.06
Tidak ada komentar:
Posting Komentar